Senin, 14 September 2009

KISAH NABI MUHAMMAD SAW SEWAKTU MENEMUI AJALNYA.*

KISAH NABI MUHAMMAD SAW SEWAKTU MENEMUI AJALNYA.*

Copy & Paste

Betapa mulia dan indahnya akhlak baginda Ya Rasulullah Mengingatkan kita dalam Kematian

Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah, "Siapakah itu wahai anakku?"."Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,"tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan.Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak
dikenang. "Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut," kata
Rasulullah,Fatimah pun menahan ledakan tangisnya.


Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut bersama menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang
sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. " Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah. "Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti rohmu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuatkan Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar khabar ini?" Tanya Jibril lagi. "Khabarkan
kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" "Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya," kata Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh,
urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini."


Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya
menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu. "Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril. Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku. "Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, mendekatkan
telinganya."Uushiikum bis-shalaati, wamaa malakat aimaanukum - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu." Di luar, pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii!" - "Umatku, umatku, umatku"

Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. Kini,
mampukah kita mencintai sepertinya? Allaahumma sholli 'alaa Muhammad
wa'alaihi wasahbihi wasallim. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.


Usah gelisah apabila dibenci manusia kerana masih banyak yang menyayangimu di dunia, tapi gelisahlah apabila dibenci Allah kerana tiada lagi yang mengasihmu di akhirat kelak. Baca sampai habis dan ambil iktibar?masyarakat kita kini klu sebut psl artis semua tau siap dengan terperinci lg tu serba-serbinya tp klu tanya psl agama belum tentu lagi tahu ke tidak..

13 komentar:

Anonim mengatakan...

Subhanallah. Saya sampai berkaca2 dan bergetar tubuh ini membaca artikel ini. Apa yang sudah saya lakukan untuk Allah selama ini? Tidak ada sekuku hitam yang dilakukan Rasulullah. Terima kasih.

Reezal British mengatakan...

Allahu akbar... Bergetar rasanya saat membaca tulisan ini... Rasul aja masih khawatir dpt surga apa ngga, apa lagi kita ya...

Reezal British mengatakan...

Allahu akbar... Bergetar rasanya saat membaca tulisan ini... Rasul aja masih khawatir dpt surga apa ngga, apa lagi kita ya...

zackismail mengatakan...

mas, maaf kalo boleh tanya, siapa yang meriwayatkan cerita berikut dialog2nya tersebut, apa berarti dia juga mendengar jibril berbicara?

Endy Fatah Joesoef mengatakan...

Ya Rosul Salam Alaika ... Ya Nabi Salam, Salam Alaika ... Yaa Rosul Salam Alaika ... Sholawatulloh Alaika.

http://www.endyfatahjoesoef.com

mega mengatakan...

subhanallah...hati ini bergetar membaca tulisan ini dan tak terasa airmata berlinang deras membasahi pipi, sungguh betapa mulianya engkau Rasulku... semoga kelak aku termasuk golongan beriman yang bisa mendampingimu di akhirat yang kekal...amin.

Anonymous mengatakan...

Allahumma sholli a'la sayyidina muhammad wa 'ala ali sayyidina muhammad.

permata seni mengatakan...

KEKASIH YANG SGT AGUNG BRBNDING SEMUA KEKASIH YANG ADA MUKA BUMI...SALLA ALAIHI!!

BangQid_RN mengatakan...

a davit sipp bget dahhhhh

BangQid_RN mengatakan...

a davit sipp bget dahhhh

Unknown mengatakan...

Ya allah aku merindukan muhamad, ya allah aku menyayangi muhamad, ya allah aku mencintai muhamad , pertemukanlah aku jika kelak kau mencabut nyawaq ya allahn muhamad, ya allah aku menyayangi muhamad, ya allah aku mencintai muhamad , pertemukanlah aku jika kelak kau mencabut nyawaq ya allah

Unknown mengatakan...

subhanallah......
Robbi jadikan kami umat muhammad yg taat padaMu dan RosulMu.. amin..

Unknown mengatakan...

subhanallah..